Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan melokalisir sel-sel kaker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus (Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Karena obat dari ekstrak keladi tikus dapat membantu mengurangi efek pengobatan secara konvensional.
Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
Definisi Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan lainnya.
Sumber : Dari berbagai sumber
Compiled by : www.cancerhelps.com
Thursday, September 2, 2010
Miom rahim adalah sejenis tumor jinak yang dapat muncul di dalam atau di luar rahim atau pun pada otot dinding rahim.Di rahim, miom dapat mucul lebih dari satu. Ukurannya beragam, dari sekecil kacang polong hingga sebesar buah anggur. Sebagian besar kasus miom tidak berbahaya, tidak berhubungan dengan dengan peningkatan risiko kanker, dan sangat jarang berubah menjadi kanker.
Letatumorknya yang bersemayam di rahim, miom satu rumah dengan dengan janin. jadi miom tidak bisa diutak atik untuk diambil dari ibu yang tengah hamil. Operasi pengangkatan miom hanya membuka peluang terjadinya keguguran.
Oleh dokter, karenanya akan membiarkan keberadaan miom. Barulah 3 bulan setelah persalinan, perkembangannya ditinjau kembali. Jika memang makin besar akan pengambilan miom melalui bedah parut atau sering dikenal dengan tindakan laparotomi. Jika tidak membesar cukup ditindak dengan laparoskopi (tindakan yang dilakukan dengan bantuan alat teropong saja)
Penyebab
Sampai saat ini belum jelas diketahui secara pasti asal muasalnya terjadinya miom, meski di duga dipengaruhi faktor turunan keluarga (keluarga inti ataupun keluarga satu nenek/buyut). Pertumbuhan miom dikendalikan oleh faktor hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan yang menghasilkan kadar estrogen tinggi.Miom ini biasanya menyusut setelah menopause atau ketika kadar estrogen menurun. Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi. Stress, daya tahan tubuh yang rendah, dan pola hidup tidak seimbang semua itu menyebabkan gangguan pada produksi hormon yang memicu timbulnya miom. Ukuran besar kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori
pada tubuh. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, makin cepat besar miomnya. Infeksi dan jamur pada rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau kemungkinan besar miom akan tumbuh
kembali setelah diangkat. Oleh karena itu, kebersihan alat kelamin, berat badan, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar tidak merangsang pertumbuhan miom.
Gejala
Setengah dari wanita penderita miom tidak mempunyai gejala. Bahkan sebagian besar diketahui menderita miom pada saat pemeriksaan rutin panggul atau juga pada saat perawatan kehamilan. Namun umumnya tanda-tanda klinis seperti merasakan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri sanggama, gejala anemia karena banyak keluar darah haid, sering berkemih, tekanan pada panggul, infertilitas atau keguguran,
kontipasi (sembelit), nyeri haid, perdarahan haid yang tidak normal (lebih banyak atau lebih lama), haid tidak teratur.
Tindakan medis
Untuk penanganannya, jika miom tidak memiliki gejala, dokter akan menyarankan pendekatan wait and see, dengan pemeriksaan ulangan secara rutin dan kadangkala membutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat ukuran miom.
Jika ada gejala-gejala, dokter akan melakukan terapi obat atau bisa juga pembedahan tergantung kasus.Beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan tehnik pembedahan yang lebih tidak invasif,misal histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom.Ada juga tehnik embolisasi miom rahim. Tindakan tanpa pembedahan ini dirancang untuk menyusutkan miom dengan memotong persendian darah ke miom. Pada tindakan ini, dokter radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk mengarahkan pipa tipis (kateter) ke miom. Lalu dokter memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui kateter untuk menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan menyusut dan hilang setelah beberapa waktu.
Letatumorknya yang bersemayam di rahim, miom satu rumah dengan dengan janin. jadi miom tidak bisa diutak atik untuk diambil dari ibu yang tengah hamil. Operasi pengangkatan miom hanya membuka peluang terjadinya keguguran.
Oleh dokter, karenanya akan membiarkan keberadaan miom. Barulah 3 bulan setelah persalinan, perkembangannya ditinjau kembali. Jika memang makin besar akan pengambilan miom melalui bedah parut atau sering dikenal dengan tindakan laparotomi. Jika tidak membesar cukup ditindak dengan laparoskopi (tindakan yang dilakukan dengan bantuan alat teropong saja)
Penyebab
Sampai saat ini belum jelas diketahui secara pasti asal muasalnya terjadinya miom, meski di duga dipengaruhi faktor turunan keluarga (keluarga inti ataupun keluarga satu nenek/buyut). Pertumbuhan miom dikendalikan oleh faktor hormonal, terutama hormon estrogen. Miom cenderung berkembang pada masa reproduksi, dan dapat bertambah besar dengan cepat selama kehamilan yang menghasilkan kadar estrogen tinggi.Miom ini biasanya menyusut setelah menopause atau ketika kadar estrogen menurun. Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi. Stress, daya tahan tubuh yang rendah, dan pola hidup tidak seimbang semua itu menyebabkan gangguan pada produksi hormon yang memicu timbulnya miom. Ukuran besar kecilnya miom juga dipengaruhi oleh jumlah kalori
pada tubuh. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, makin cepat besar miomnya. Infeksi dan jamur pada rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau kemungkinan besar miom akan tumbuh
kembali setelah diangkat. Oleh karena itu, kebersihan alat kelamin, berat badan, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar tidak merangsang pertumbuhan miom.
Gejala
Setengah dari wanita penderita miom tidak mempunyai gejala. Bahkan sebagian besar diketahui menderita miom pada saat pemeriksaan rutin panggul atau juga pada saat perawatan kehamilan. Namun umumnya tanda-tanda klinis seperti merasakan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri sanggama, gejala anemia karena banyak keluar darah haid, sering berkemih, tekanan pada panggul, infertilitas atau keguguran,
kontipasi (sembelit), nyeri haid, perdarahan haid yang tidak normal (lebih banyak atau lebih lama), haid tidak teratur.
Tindakan medis
Untuk penanganannya, jika miom tidak memiliki gejala, dokter akan menyarankan pendekatan wait and see, dengan pemeriksaan ulangan secara rutin dan kadangkala membutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat ukuran miom.
Jika ada gejala-gejala, dokter akan melakukan terapi obat atau bisa juga pembedahan tergantung kasus.Beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan tehnik pembedahan yang lebih tidak invasif,misal histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom.Ada juga tehnik embolisasi miom rahim. Tindakan tanpa pembedahan ini dirancang untuk menyusutkan miom dengan memotong persendian darah ke miom. Pada tindakan ini, dokter radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk mengarahkan pipa tipis (kateter) ke miom. Lalu dokter memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin melalui kateter untuk menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah, miom akan menyusut dan hilang setelah beberapa waktu.
Ketika sedang asyik membaca, tak sengaja Anda melipatkan kaki dalam waktu yang lama. Ketika bangkit, tiba-tiba Anda merasa kaki Anda kesemutan. Refleks, Anda akan memijat-mijat kaki tersebut untuk mengurangi kesemutan itu.
Hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut kesemutan atau kebas. Kalau sudah kesemutan, biasanya akan terasa kebal, ngilu, walau akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut.
Banyak orang yang menganggap enteng gejala kesemutan ini. Mungkin karena gejalanya yang kadang datang, lebih banyak tidak. Mudah datang, mudah pula hilang.
Tetapi kesemutan patut diwaspadai jika kesemutan itu terjadi di satu bagian tubuh. Kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya, dan kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius dengan gejala awal sepele.
Dalam bahasa medis, kesemutan sering disebut sebagai parestesia. Suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Sensasi Parestesi ini tidak hanya rasa ‘kesemutan’, namun bisa juga rasa panas, rasa seperti tertusuk-tusuk, ‘greyengan’. Rasa Kesemutan dapat dirasakan di tangan, kaki di muka, maupun di seluruh bagian tubuh kita.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manis
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.
Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.(berbagai sumber/Ijs)
Hampir semua orang pernah mengalami apa yang disebut kesemutan atau kebas. Kalau sudah kesemutan, biasanya akan terasa kebal, ngilu, walau akan berangsur-angsur hilang jika kita mulai menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kesemutan tersebut.
Banyak orang yang menganggap enteng gejala kesemutan ini. Mungkin karena gejalanya yang kadang datang, lebih banyak tidak. Mudah datang, mudah pula hilang.
Tetapi kesemutan patut diwaspadai jika kesemutan itu terjadi di satu bagian tubuh. Kemudian menjalar ke bagian tubuh lain di sekitarnya, dan kemudian memperburuk fungsi-fungsi tubuh lainnya, bisa jadi itu adalah manifestasi tumor di bagian depan otak. Sebuah penyakit amat serius dengan gejala awal sepele.
Dalam bahasa medis, kesemutan sering disebut sebagai parestesia. Suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada stimulus dari luar. Sensasi Parestesi ini tidak hanya rasa ‘kesemutan’, namun bisa juga rasa panas, rasa seperti tertusuk-tusuk, ‘greyengan’. Rasa Kesemutan dapat dirasakan di tangan, kaki di muka, maupun di seluruh bagian tubuh kita.
Pada dasarnya kesemutan merupakan suatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh dengan sebab macam-macam. Yang paling sederhana, misalnya, jalan darah tertutup akibat satu bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama.
Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Namun kita mesti lebih waspada jika ada gejala lain di luar kesemutan. Bukan hanya kelumpuhan, kesemutan bisa juga disertai gangguan penglihatan, pendengaran, gabungan keduanya, atau lainnya.
Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:
Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
Diabetes mellitus atau kencing manis
Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.
Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.
Jantung
Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
Rematik
Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.(berbagai sumber/Ijs)
Subscribe to:
Posts (Atom)