Friday, December 18, 2009

Perumpamaan Ember & Pipa (Kerja vs Bisnis)


Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, serta kerasnya persaingan hidup, waktu dan tenaga bagi semua orang adalah taruhan dalam upaya mereka untuk memelihara kelangsungan hidup. Tidak peduli siang atau malam, hujan ataupun tidak mereka bekerja keras untuk mendapatkan uang. Hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Namun yang menjadi masalah sekarang adalah, pertama waktu terbatas hanya 24 jam dan yang kedua adalah ???TIDAK SELAMANYA KITA BEKERJA???.

Bagaimana caranya???
UBAH PARADIGMA ANDA DALAM MENGHASILKAN INCOME !!!

Bekerja keras tidaklah cukup untuk menjamin semuanya itu, belum lagi kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan demi menggapai impian yang begitu besar. Lalu bagaimana Anda bisa mewujudkan impian tanpa dipusingkan oleh semuanya itu? Kuncinya adalah menemukan bisnis/usaha yang paling tepat!!

Paradigma umum orang menghasilkan income adalah ???Bekerja untuk mencari uang??? dengan mengorbankan waktu dan tenaga untuk bekerja. Apa masalahnya sekarang??!! Tidak selamanya kita terus menerus bekerja karena ada saatnya kita memasuki masa pensiun/tua,PHK, stress, depresi dengan urusan kantor, belum kalo sakit, kemudian harus meluangkan waktu untuk keluarga, belum lagi beban hidup yang semakin berat. Sekarang saatnya anda mengubah paradigma lama itu dengan paradigma sukses. Yaitu bekerja untuk membangun aset/jaringan.

Bekerja mencari uang bisa saja mencapai impian.
Tapi masalahnya BUTUH BERAPA TAHUN ??!, CUKUPKAH GAJI ANDA SEKARANG INI UNTUK MENCAPAI IMPIAN? .
Disini Saya akan mencoba menjelaskan suatu konsep ???
BEKERJA MEMBANGUN ASET??? .
sebagai gambarannya, saya akan memberikan sebuah cerita dimana cerita ini menunjukkan betapa pentingnya kita membangun sebuah aset.

Alkisah ada dua orang bersaudara bernama Pablo dan Bruno. Mereka berdua bekerja sebagai pembawa ember, mengangkut air yang dibutuhkan desa tempat tinggal mereka dengan imbalan sekian rupiah per ember. Dalam hal ini mereka membarterkan ember yang mereka bawa dan waktu untuk mendapatkan uang. Sementara Pablo bekerja, ia berpikir bagaimana mengerjakan tugas tersebut dengan lebih efisien, dengan ide untuk membangun saluran pipa yang dapat mengalirkan air dari sumbernya ke desa.

“Bruno, saya punya rencana,” kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil ember- ember dan berangkat menuju ke sungai.”Daripada kita mondar-mandir membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa penny per hari, kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran pipa dari sungai ke desa kita”. Bruno menghentikan langkahnya seketika. “Saluran pipa! lde dari mana itu ?!!” seru Bruno.

Bruno tidak tertarik dan mentertawakan ide Pablo. Namun, Pablo sangat yakin akan impiannya, dan memutuskan untuk mengerjakan proyek tersebut sendirian. Sementara itu, Bruno hidup dengan nyaman bahkan cenderung mewah karena pekerjaan membawa ember ternyata memberikan penghasilan yang memadai. Bruno dapat membeli rumah, kendaraan, dan keperluan lainnya, serta tak ketinggalan juga mentraktir teman-teman minum di kedai kopi. Pekerjaan Pablo memang berat karena harus bekerja ekstra, sambil membangun saluran pipa, ia masih harus bekerja di siang hari untuk menghidupi keluarganya.

Dari hari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan bahkan akhirnya hitungan tahun Pablo bekerja siang malam tak kenal lelah membangun saluran pipa.

Mula-mula hanya beberapa meter, kemudian menjadi ratusan meter, hingga akhirnya puluhan kilometer saluran pipa berhasil menghubungkan sumber air ke desanya. Ketika akhirnya pekerjaan itu rampung, seluruh desa menjadi senang karena mendapat pasokan air yang terus-menerus dari saluran pipa tersebut, tak peduli siang atau malam.

Seluruh desa tak lagi kuatir pasokan terhenti ketika pembawa ember sedang sakit atau berlibur. Pablo pun mendapat penghargaan atas jasanya, serta penghasilan yang berlimpah, seperti pipa yang mengalirkan air. Sekarang Pablo tak perlu lagi mengangkut air dengan menggunakan ember. Sementara itu, kondisi Bruno semakin memprihatinkan karena tenaganya semakin berkurang dimakan waktu dan punggungnya semakin bongkok menopang beban. Jika tidak bekerja, ia tidak akan mendapatkan penghasilan… ( Cuplikan dari buku “Parable of The Pipeline” karya Burke Hedges )

JIKA Anda terkejut dengan saduran cerita saya di atas, silahkan anda baca penjelasannya di bawah ini “Siapakah Anda?” Seorang pembawa ember? Ataukah seorang pembuat saluran pipa? Apakah Anda hanya mendapatkan gaji kalau Anda datang ke tempat pekerjaan, seperti Bruno Si Pengangkat ember ? Ataukah Anda termasuk orang yang bekerja hanya sekali saja kemudian Anda dibayar terus menerus, seperti Pablo pembuat saluran pipa? Yang saya maksud bukan pembuat saluran pipa air ledeng, tapi pipa penghasilan !!! Menurut Burke Hedges (penulis the parable of the pipeline), cara paling ideal saat ini untuk memiliki saluran pipa adalah dengan Network Marketing/Personal Frenchise. ???cara membangun usaha yang menghasilkan income yang berkesinambungan seperti sebuah saluran pipa yang mengalirkan airnya tanpa peduli siang ataupun malam???

sumber:
1. Parable of The Pipeline - Burke Hedges
2. Cashflow Quadrant - Robert Kiyosaki

1 comment:

  1. sharing yg bagus kawan, saya pilih jadi pembuat saluran air dg pipa. bekerja berat pertama saja, selanjutnya menikmati hasil terus menerus. sukses ya.

    ReplyDelete

KOMPAS.com - Kesehatan

 
ANDA INGIN SEHAT DAN SEJAHTERA ??? JANGAN TUNDA LAGI !!! SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA DI TIANSHI, KAMI JUGA MELAYANI PEMBELIAN PRODUK TIANSHI UTK SELURUH INDONESIA. !!!